Tentang “Lelaki di Tengah Hujan”
(Sebuah Novel karya Wenri Wanhar)
Mahakarya luar biasa yang hanya dengan sebuah buku pembaca seolah diajak berkelana menelesuri setiap perjalanan dan perjuangan di masa silam tepatnya waktu dimana setiap massa bahu-membahu menggulirkan rezim totaliter-diktator Soeharto pada tahun 1998. Bujang Parewa, tokoh utama dalam buku ini disampaikan sebagai seorang aktivis yang begitu gigih mengentaskan setiap ketidakadilan pada bumi dimana ia berpijak. Diawali kisahnya sebagai aktivis yang tertangkap atas meledaknya kasus Bom di Rumah Susun yang ia tinggali tepatnya di Jakarta Pusat. Kemudian muncul tokoh-tokoh lain seperti Eka Sulastri, Joni Trotoar sebagai rekan berpikir yang baik bagi Parewa, serta Sarah, Farida dan beberapa nama perempuan yang pembaca yakini adalah bagian daripada bunga revolusioner perjuangan Parewa dan kawan-kawannya. Buku ini bukan hanya menceritakan bagaimana perlawanan demi perlawanan dirancang dan dilaksanakan, tetapi juga membongkar habis bagaimana persahabatan dan cinta dapat menjadi seutuhnya kekuatan dalam menghadapi lini kehidupan.
Salah satu aktivis bernama Eka yang juga merupakan rekan sejawat Parewa membeberkan keadaan pada masa itu dimana ideologi moral membuat gerakan mahasiswa hanya menambal silam kebobrokan sistem dan kekuasaan, tapi tak berani memimpin perubahan itu sendiri dengan merebut kekuasaan. Akibatnya, alat-alat politik seperti partai, parlemen dan pemerintahan tetap dikuasai kelas sosial dan kelmpok politik dominan. Sementara pada saat yang bersamaan, pemahaman penderitaan dan penindasan rakyat secara teoritis hanya berasal dari kampus dan buku-buku bacaan belaka.
Sejak dulu, budaya oportunisi di kalangan aktivis sudah mendarah daging. Ditandai dengan adanya relasi antara gerakan mahasiswa dengan fraksi-fraksi elite politik. Dalam buku “Lelaki di Tengah Hujan” ini juga disampaikan kelemahan gerakan mahasiswa pada masa itu ialah soal tuntutan yang kerapkali sangat elitis tanpa propaganda luas dan tanpa memberi pendidikan politik pada rakyat.
Secara subjektif, alur cerita yang menarik sekaligus menegangkan membuat pembaca pemula dalam genre buku pergerakan harus lebih memerhatikan secara detail tiap hal yang disampaikan dalam buku ini karena ketika satu bagian saja lenyap dalam pandangan maka pembaca akan melewatkan keutuhan makna dari setiap perjuangan yang dilakukan tokoh-tokoh di dalam novel ini. Penderitaan, penyiksaan, perlawanan dan segala ketegangan yang coba diungkapkan penulis dirasa berhasil membuat pembaca ikut terbayang dan turut merasakan apa yang dialami para tokoh di masa itu. Dengan demikian, setidaknya pembaca yang dominan berasal dari generasi millenial ini dapat mengintip perjuangan para aktivis di masa silam yang rela mengesampingkan segala kehidupan pribadinya guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
Perlawanan demi perlawanan dilakukan masih dalam rangka menggulingkan rezim yang disebut-sebut sebagai rezim yang zalim tidak secara mudah dapat terlaksana. Berbagai bentuk kekecewaan rakyat ditumpkahkan dalam aksi-aksi demonstrasi yang bukan hanya dilakukan oleh para mahasiwa tetapi juga melibatkan masyarakat langsung, meskipun tidak berjalan mulus para aktivis tak pernah kehabisan akal dan semangat untuk menuntaskan perjuangan mereka. Siksaan-siksaan yang pernah dirasa dan dialami pun bukan menjadi suatu soal yang dapat menghentikan maksud dan tujuan pemuda-pemudi kebanggan bangsa.
Hingga pada puncaknya, 21 Mei 1998 Soeharto menyatakan diri untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Sebuah kabar yang telah lama dinanti khalayak luas, bayaran dari setiap tetes darah yang tumpah lewat penyiksaan, penderitaan dan penindasan yang telah lama menggandrungi masyarakat Indonesia.
Buku yang bertajuk Novel berjudul “Lelaki di Tengah Hujan” ini semacam pintu yang dapat mengantarkan para pembaca menemui sisi nasionalis yang lebih dalam lagi, untuk itu sangat jelas keberadaan buku ini tidak boleh dilewatkan khususnya bagi kalangan mahasiswa yang merupakan suara kebebasan dari seluruh rakyat karena melalui buku ini ada hal-hal yang dapat lebih dalam kita pahami dalam mencapai kejayaan tonggak perlawanan.
Regards,
Ayuni.
Ayuni Shirotul J
Minggu, 29 September 2019
Senin, 23 April 2018
LAPORAN OBSERVASI
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pengembangan Media PLS
Dosen Pengampu: Ahmad Fauzi, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok wilayah Tangerang:
Ika Rahmawati (2221160002)
Nelvia Septia Roza (2221160003)
Zaky Aulia Amini (2221160005)
Revi Krisnawati (2221160007)
Rinda Matilda (2221160013)
Nuratikah (2221160032)
Vivi Maulidia Sofiana (2221160033)
Ayuni Shirotul J. P. Putri (2221160038)
Widya Fibrianti (2221160048)
Sely Vizriani (2221160055)
KELAS IV - A
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Laporan ini berjudul Efektivitas Penggunaan Media di TBM Panggung Inspirasi. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media PLS. Laporan ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan pertisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
Allah SWT
Kedua orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil.
Pak Ahmad Fauzi M,Pd selaku Dosen Pengampu mata Kuliah Pengembangan Media PLS
Meli Amalia selaku narasumber dari TBM Panggung Inspirasi
Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari dalam penyusunan Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Sehingga dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi seluruh pembaca.
Serang, April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I
A. Pengertian TBM1
B. Tujuan,Manfaat,Fungsi TBM1
BAB II
Penggunaan Media di TBM Panggung Inspirasi5
Peran Media di TBM Panggung Inspirasi5
Efektifitas Pengembangan Media di TBM Panggung Inspirasi6
BAB III
a. Saran7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian TBM
TBM Menurut Sutarno NS (2008:129) Taman Baca Masyarakat adalah tempat yang sengaja dibuat pemerintah, perorangan atau swakelola dan swadaya masyarakat untuk menyediakan bahan bacaan dan menumbugkan minat baca kepada masyarakat yang berada disekitar TBM. TBM merupakan suatu tempat yang sengaja dibuat dan dikelola oleh masyarakat, perorangan, lembaga dan pemerintah untuk menumbuhkan minat baca kepada masyarakat yang ada dilingkungan taman baca tersebut, menurut sinaga, dian (sinaga, dian:2005) perbandingan taman baca masyarakat dengan perpustakaan ditinjau dari sifatnya lebih informal dan cakupan tidak terlalu luar ketimbang perpustakaan sedangkan pepustakaan sifatnya lebih formal dan cakupannya lebih luas.
Fungsi, Tujuan dan Manfaat Taman Bacaan Masyarakat
Dalam memenuhi peranannya sebagai sumber belajar yang dapat memfasilitasi pembelajaran seumur hidup, TBM mempunyai fungsi sebagai tempat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan masyarakat, baik mengenai masalah yang langsung berhubungan dengan masalah pendidikan maupun tidak berhubungan dengan pendidikan.
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat dalam artikel (Possa: 12), fungsi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah :
sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah.
sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermanfaat.
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006: 2), fungsi taman bacaan masyarakat adalah :
Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
Sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi pembelajaran dan kegiatan akademik Iainnya.
Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermanfaat.
Dari uraian diatas TBM menjalankan beberapa fungsi. Fungsi tersebut terdiri dari fungsi pembelajaran, hiburan dan informasi. TBM melaksanakan kegiatan pelayanannya bervariasi. Ada banyak nama yang digunakan TBM, misalnya Rumah baca, pondok baca, perahu baca, Warung baca, namun pada hakikatnya kesemua lembaga atau organisasi tersebut , melakukan fungsi yang sama dengan TBM.
Taman bacaan masyarakat tergolong dalam kategori perpustakaan umum, jadi Tujuan perpustakaan umum menurut Sulistyo-Basuki dalam buku (2006: 22) adalah
Sebagai sarana pembelajaran masyarakat
Sarana hiburan (rekreasi) dan pemanfaatan waktu secara efektif dengan memanfaatkan bahan–bahan bacaan dan merupakan sumber informasi lain sehingga warga masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan informasi baru guna meningkatkan kehidupan mereka
Sarana informasi berupa buku, multi media lain, atau bacaan lain yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
TBM Panggung Inspirasi terletak di JL. Raya Serang Km. 29,5 Kp. Cangkudu RT. 04/03 Ds. Cangkudu Kec. Balaraja Kab. Tangerang Prov. Banten berdiri tahun 2017 nama ketua di TBM Panggung Inspirasi adalah Ari Novialdi. Memiliki visi “terciptanya masyarakat yang gemar membaca dan belajar, membentuk karakter sejak dini, masyarakat memiliki kemampuan keterampilan, berkesenian agar masyarakat berpengetahuan cerdas dan berbudaya, berdaya saing tinggi serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.”. dan memiliki misi
Menyadarkan masyarakat akan pentingnya membaca dan belajar seumur hidup sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa;
Menyelenggarakan gerakan pemasyarakatan minat baca secara terus menerus di seluruh lapisan masyarakat;
Menyelenggarakan pelatihan keterampilan, serta;
Menjalin kerjasama dengan semua pihak
TBM Panggung Inspirasi Memiliki tujuan, yaitu :
Membangkitkan semangat dan kemauan masyarakat untuk belajar dan membaca serta menjadikan membaca sebagai budaya di masyarakat.
Mengembangkan dan meningkatkan peran Taman Bacaan Masyarakat dan seluruh unsur masyarakat dalam pengembangan minat dan budaya gemar membaca;
Memberikan Pelatihan dan Keterampilan sehingga masyarakat dapat memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuannya
Turut mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, manusia yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur sebagai subyek pembangunan nasional.
Menjadi sebuah wadah aspirasi bagi masyarakat untuk memfasilitasi keluhan atau ketidakpuasan dalam hal pelayanan pendidikan.
Mendukung pelaksanaan program Pemerintah Kabupaten Tangerang serta menjalin forum komunikasi serta silahturahmi masyarakat melalui kegiatan TBM Panggung Inspirasi.
Kegiatan yang dilakukan di TBM Panggung Inspirasi sebagian besar dilaksanakan di hari minggu. Kegiatannya yaitu
Deklarasi TBM Panggung Inspirasi
Peminjaman buku gratis
Bimbingan Belajar
Keaksaraan Dasar
Mendongeng
Berkreasi dengan sub tema tertentu serta melaksanakan kegiatan pada peringatan hari hari tertentu.
Latihan kosidahan.
Mengadakan pelatihan membuat kreasi dari kain flannel, kain perca, dll.
Senam
Gelar buku
Perlombaan dihari besar, seperti di hari ibu
Mitra yang sudah bergabung dengan TBM Panggung Inspirasi adalah
Para relawan
1001 buku
Forum TBM Kabupaten tangerang
Motor literasi (Moli)
Komunitas Pemuda Peduli (PADI)
BAB II
PEMBAHASAN
Media pembelajaran di TBM
Media yang digunakan oleh TBM Panggung Inspirasi
Media pembelajaransecara umum adalah alat bantuproses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komikMedia Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnyaProjected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnyaProjected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Media pembelajaran yang digunakan di TBM ini bermacam-macam mulai dari laptop, puzzle, sound system, buku, dan kertas origami, papan mading, papan tulis, kertas hvs kosong maupun yang sudah berisi materi pembelajaran. Media pembelajaran yang diguanakan berubah2 sesuai dengan tema pembelajaran masing-masing setiap pertemuan.
Peran media pembelajaran
Laptop
Laptop ini digunakan untuk menampilkan gambar dan video untuk menunjang pembelajaran yang berlangsung. Contoh tema pembelajaran tentang profesi yang ada di indonesia, para tutor menggunakan laptop untuk menjelaskan dan memberi gambaran tentang profesi di indonesia tersebut dengan mengarahkan laptop ke arah peserta belajar.
Sound sistem
Sound sistem digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dengan metode menari dan menyanyi. Juga membantu tutor untuk menjelaskan materi pembelajaan yang disampaikan.
puzzle,
Puzzle digunakan sebagai media hiburan jika anak-anak sudah mulai jenuh saat proses pembelajaran
Kertas origami
Kertas digunakan untuk membuat kreasi dan kerajinan tangan dengan berbagai macam bentuk dan tulisan. Contoh pada tema cita-citaku peserta belajar menuliskan cita-citanya di origami kemudian ditempel di papan mading
Kertas Hvs
Berisi materi pembelajaran dan catatan lagu-lagu yang diberikan oleh tutor.
Buku
Buku ini disediakan untuk anak-anak membaca dan dibacakan dongeng oleh tutor setiap pembelajaran berlangsung untuk menghibur anak-anak
Papan mading
Papan mading digunakan untuk mempublikasikan hasil karya dan kreasi anak-anak baik tulisan maupun kerajinan tangan anak-anak.
Efektivitas penggunaan media pembelajaran
Penggunaaan media pembelajaran di TBM Panggung inspirasi dapat dikatakan efektif. Mengingat tujuan dari TBM itu sendiri adalah membangun karakter anak-anak dan mengajak anak-anak untuk gemar membaca melalui media pembelajaran ang digunakan di TBM tersebut.
Anak-anak yang kurang memiliki minat utuk membaca menjadi rajin dan gemar untuk membaca buku. Anak-anak juga diajarkan disiplin melalui lagu yang diajarkan oleh tutor sehingga sedikit demi sedikit anak-anak mulai meberapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam disiplin untuk mengantri.
Gambar
BAB III
PENUTUP
Saran untuk TBM Panggung Inspirasi
Taman Baca Masyarakat Panggung Inspirasi sebenarnya telah menjadi solusi terbaik untuk mengarahkan kegiatan masyarakat khususnya anak-anak ke dalam kegiatan yang lebih bermanfaat, antusiasme dari masyarakat sekitarpun tinggi namun dalam perjalanan perintisan Taman baca masyarakat yang awalnya memiliki kurang lebih 30 lebih anak yang secara rutin mengikutsertakan dirinya dalam kegiatan-kegiatan yang ada pada TBM tersebut semakin hari semakin berkurang karena seleksi alam, narasumber sendiri menyadari bahwa hal yang demikian itu juga disebabkan oleh kurangnya inovasi dan adanya kejenuhan yang dirasakan warga belajar. Kekurangan inovasi lahir dari keterbatasan yang dimiliki para relawan yang juga memiliki kesibukan diluar daripada mengurus TBM. Maka penyusun menyarankan adanya referensi dari TBM TBM yang secara usia sudah lebih dulu hadir di dunia literasi untuk dijadikan rekomendasi pada proses pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi. Selain itu, TBM Panggung Inspirasi juga bisa membuka perekrutan untuk relawan yang memiliki kemampuan di bidang lain untuk memperkaya pembelajaran dan meminimalisir kejenuhan yang sewaktu-waktu bisa dirasakan oleh warga belajar.
Selain kurangnya inovasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh relawan di TBM Panggung inspirasi, kurangnya dana untuk pengembangan TBM tersebut juga menjadi hambatan tersendiri untuk TBM Panggung Inspirasi. Banyaknya faktor yang membuat TBM Panggung Inspirasi ini tidak mendapatkan dana tetap dari pemerintah. Salah satunya adalah pihak pendiri yang belum siap untuk mewakafkan tempat tersebut untuk benar-benar di kelola oleh pemerintah. Ini menjadi kendala yang cukup besar bagi sebuah TBM dalam perkembangannya, namun narasumber sendiri bersama para relawan dan juga beberapa mitra nya bisa mengatasi kekurangan dana yang di alaminya. Untuk mengatasi beberapa kekurangan dana yang sempat di alami oleh TBM Panggung Inspirasi, narasumber bekerjasama dengan MOLI, 1001 buku, Forum TBM Kabtang, dan Komunitas Pemuda Peduli (PADI). Cara ini cukup ampuh dalam mengatasi kekurangan dana sekaligus menambah relasi bagi forum TBM Panggung Inspirasi Tersebut.
Terkait dalam penggunaan media pembelajaran di TBM panggung Inspirasi Penyusun menyarankan untuk lebih terarahkan lagi dalam penggunaan media pembelajaran agar disaat pembelajaran dapat terlaksana dengan kondusif. Dengan adanya media pembelajaran yang terpenuhi pada TBM Panggung Inspirasi akan mampu juga membuat anak-anak nya dapat lebih tertarik mengikuti pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi. Di TBM Panggung Inspirasi dalam penggunaan media pembelajaran masih sangat kurang sekali dan sangat terbatas. Banyak sekali media pembelajaran yang belum terlengkapi dan terpenuhi. Seperti dalam penggunaan media dalam pembelajaran laptop dan sound sudah tersedia tetapi untuk proyektor belum tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Gustia Windy. 2013. Rancangan Pembuatan Sarana Promosi di Taman Bacaan Masyarakat Suka Maju Sejahtera Padang. Padang: UNP (Universitas Negeri Padang)
LAMPIRAN
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pengembangan Media PLS
Dosen Pengampu: Ahmad Fauzi, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok wilayah Tangerang:
Ika Rahmawati (2221160002)
Nelvia Septia Roza (2221160003)
Zaky Aulia Amini (2221160005)
Revi Krisnawati (2221160007)
Rinda Matilda (2221160013)
Nuratikah (2221160032)
Vivi Maulidia Sofiana (2221160033)
Ayuni Shirotul J. P. Putri (2221160038)
Widya Fibrianti (2221160048)
Sely Vizriani (2221160055)
KELAS IV - A
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Laporan ini berjudul Efektivitas Penggunaan Media di TBM Panggung Inspirasi. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media PLS. Laporan ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan pertisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
Allah SWT
Kedua orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil.
Pak Ahmad Fauzi M,Pd selaku Dosen Pengampu mata Kuliah Pengembangan Media PLS
Meli Amalia selaku narasumber dari TBM Panggung Inspirasi
Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari dalam penyusunan Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Sehingga dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi seluruh pembaca.
Serang, April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I
A. Pengertian TBM1
B. Tujuan,Manfaat,Fungsi TBM1
BAB II
Penggunaan Media di TBM Panggung Inspirasi5
Peran Media di TBM Panggung Inspirasi5
Efektifitas Pengembangan Media di TBM Panggung Inspirasi6
BAB III
a. Saran7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian TBM
TBM Menurut Sutarno NS (2008:129) Taman Baca Masyarakat adalah tempat yang sengaja dibuat pemerintah, perorangan atau swakelola dan swadaya masyarakat untuk menyediakan bahan bacaan dan menumbugkan minat baca kepada masyarakat yang berada disekitar TBM. TBM merupakan suatu tempat yang sengaja dibuat dan dikelola oleh masyarakat, perorangan, lembaga dan pemerintah untuk menumbuhkan minat baca kepada masyarakat yang ada dilingkungan taman baca tersebut, menurut sinaga, dian (sinaga, dian:2005) perbandingan taman baca masyarakat dengan perpustakaan ditinjau dari sifatnya lebih informal dan cakupan tidak terlalu luar ketimbang perpustakaan sedangkan pepustakaan sifatnya lebih formal dan cakupannya lebih luas.
Fungsi, Tujuan dan Manfaat Taman Bacaan Masyarakat
Dalam memenuhi peranannya sebagai sumber belajar yang dapat memfasilitasi pembelajaran seumur hidup, TBM mempunyai fungsi sebagai tempat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan masyarakat, baik mengenai masalah yang langsung berhubungan dengan masalah pendidikan maupun tidak berhubungan dengan pendidikan.
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat dalam artikel (Possa: 12), fungsi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah :
sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah.
sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermanfaat.
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006: 2), fungsi taman bacaan masyarakat adalah :
Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
Sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi pembelajaran dan kegiatan akademik Iainnya.
Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermanfaat.
Dari uraian diatas TBM menjalankan beberapa fungsi. Fungsi tersebut terdiri dari fungsi pembelajaran, hiburan dan informasi. TBM melaksanakan kegiatan pelayanannya bervariasi. Ada banyak nama yang digunakan TBM, misalnya Rumah baca, pondok baca, perahu baca, Warung baca, namun pada hakikatnya kesemua lembaga atau organisasi tersebut , melakukan fungsi yang sama dengan TBM.
Taman bacaan masyarakat tergolong dalam kategori perpustakaan umum, jadi Tujuan perpustakaan umum menurut Sulistyo-Basuki dalam buku (2006: 22) adalah
Sebagai sarana pembelajaran masyarakat
Sarana hiburan (rekreasi) dan pemanfaatan waktu secara efektif dengan memanfaatkan bahan–bahan bacaan dan merupakan sumber informasi lain sehingga warga masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan informasi baru guna meningkatkan kehidupan mereka
Sarana informasi berupa buku, multi media lain, atau bacaan lain yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
TBM Panggung Inspirasi terletak di JL. Raya Serang Km. 29,5 Kp. Cangkudu RT. 04/03 Ds. Cangkudu Kec. Balaraja Kab. Tangerang Prov. Banten berdiri tahun 2017 nama ketua di TBM Panggung Inspirasi adalah Ari Novialdi. Memiliki visi “terciptanya masyarakat yang gemar membaca dan belajar, membentuk karakter sejak dini, masyarakat memiliki kemampuan keterampilan, berkesenian agar masyarakat berpengetahuan cerdas dan berbudaya, berdaya saing tinggi serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.”. dan memiliki misi
Menyadarkan masyarakat akan pentingnya membaca dan belajar seumur hidup sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa;
Menyelenggarakan gerakan pemasyarakatan minat baca secara terus menerus di seluruh lapisan masyarakat;
Menyelenggarakan pelatihan keterampilan, serta;
Menjalin kerjasama dengan semua pihak
TBM Panggung Inspirasi Memiliki tujuan, yaitu :
Membangkitkan semangat dan kemauan masyarakat untuk belajar dan membaca serta menjadikan membaca sebagai budaya di masyarakat.
Mengembangkan dan meningkatkan peran Taman Bacaan Masyarakat dan seluruh unsur masyarakat dalam pengembangan minat dan budaya gemar membaca;
Memberikan Pelatihan dan Keterampilan sehingga masyarakat dapat memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuannya
Turut mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, manusia yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur sebagai subyek pembangunan nasional.
Menjadi sebuah wadah aspirasi bagi masyarakat untuk memfasilitasi keluhan atau ketidakpuasan dalam hal pelayanan pendidikan.
Mendukung pelaksanaan program Pemerintah Kabupaten Tangerang serta menjalin forum komunikasi serta silahturahmi masyarakat melalui kegiatan TBM Panggung Inspirasi.
Kegiatan yang dilakukan di TBM Panggung Inspirasi sebagian besar dilaksanakan di hari minggu. Kegiatannya yaitu
Deklarasi TBM Panggung Inspirasi
Peminjaman buku gratis
Bimbingan Belajar
Keaksaraan Dasar
Mendongeng
Berkreasi dengan sub tema tertentu serta melaksanakan kegiatan pada peringatan hari hari tertentu.
Latihan kosidahan.
Mengadakan pelatihan membuat kreasi dari kain flannel, kain perca, dll.
Senam
Gelar buku
Perlombaan dihari besar, seperti di hari ibu
Mitra yang sudah bergabung dengan TBM Panggung Inspirasi adalah
Para relawan
1001 buku
Forum TBM Kabupaten tangerang
Motor literasi (Moli)
Komunitas Pemuda Peduli (PADI)
BAB II
PEMBAHASAN
Media pembelajaran di TBM
Media yang digunakan oleh TBM Panggung Inspirasi
Media pembelajaransecara umum adalah alat bantuproses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komikMedia Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnyaProjected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnyaProjected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Media pembelajaran yang digunakan di TBM ini bermacam-macam mulai dari laptop, puzzle, sound system, buku, dan kertas origami, papan mading, papan tulis, kertas hvs kosong maupun yang sudah berisi materi pembelajaran. Media pembelajaran yang diguanakan berubah2 sesuai dengan tema pembelajaran masing-masing setiap pertemuan.
Peran media pembelajaran
Laptop
Laptop ini digunakan untuk menampilkan gambar dan video untuk menunjang pembelajaran yang berlangsung. Contoh tema pembelajaran tentang profesi yang ada di indonesia, para tutor menggunakan laptop untuk menjelaskan dan memberi gambaran tentang profesi di indonesia tersebut dengan mengarahkan laptop ke arah peserta belajar.
Sound sistem
Sound sistem digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dengan metode menari dan menyanyi. Juga membantu tutor untuk menjelaskan materi pembelajaan yang disampaikan.
puzzle,
Puzzle digunakan sebagai media hiburan jika anak-anak sudah mulai jenuh saat proses pembelajaran
Kertas origami
Kertas digunakan untuk membuat kreasi dan kerajinan tangan dengan berbagai macam bentuk dan tulisan. Contoh pada tema cita-citaku peserta belajar menuliskan cita-citanya di origami kemudian ditempel di papan mading
Kertas Hvs
Berisi materi pembelajaran dan catatan lagu-lagu yang diberikan oleh tutor.
Buku
Buku ini disediakan untuk anak-anak membaca dan dibacakan dongeng oleh tutor setiap pembelajaran berlangsung untuk menghibur anak-anak
Papan mading
Papan mading digunakan untuk mempublikasikan hasil karya dan kreasi anak-anak baik tulisan maupun kerajinan tangan anak-anak.
Efektivitas penggunaan media pembelajaran
Penggunaaan media pembelajaran di TBM Panggung inspirasi dapat dikatakan efektif. Mengingat tujuan dari TBM itu sendiri adalah membangun karakter anak-anak dan mengajak anak-anak untuk gemar membaca melalui media pembelajaran ang digunakan di TBM tersebut.
Anak-anak yang kurang memiliki minat utuk membaca menjadi rajin dan gemar untuk membaca buku. Anak-anak juga diajarkan disiplin melalui lagu yang diajarkan oleh tutor sehingga sedikit demi sedikit anak-anak mulai meberapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam disiplin untuk mengantri.
Gambar
BAB III
PENUTUP
Saran untuk TBM Panggung Inspirasi
Taman Baca Masyarakat Panggung Inspirasi sebenarnya telah menjadi solusi terbaik untuk mengarahkan kegiatan masyarakat khususnya anak-anak ke dalam kegiatan yang lebih bermanfaat, antusiasme dari masyarakat sekitarpun tinggi namun dalam perjalanan perintisan Taman baca masyarakat yang awalnya memiliki kurang lebih 30 lebih anak yang secara rutin mengikutsertakan dirinya dalam kegiatan-kegiatan yang ada pada TBM tersebut semakin hari semakin berkurang karena seleksi alam, narasumber sendiri menyadari bahwa hal yang demikian itu juga disebabkan oleh kurangnya inovasi dan adanya kejenuhan yang dirasakan warga belajar. Kekurangan inovasi lahir dari keterbatasan yang dimiliki para relawan yang juga memiliki kesibukan diluar daripada mengurus TBM. Maka penyusun menyarankan adanya referensi dari TBM TBM yang secara usia sudah lebih dulu hadir di dunia literasi untuk dijadikan rekomendasi pada proses pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi. Selain itu, TBM Panggung Inspirasi juga bisa membuka perekrutan untuk relawan yang memiliki kemampuan di bidang lain untuk memperkaya pembelajaran dan meminimalisir kejenuhan yang sewaktu-waktu bisa dirasakan oleh warga belajar.
Selain kurangnya inovasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh relawan di TBM Panggung inspirasi, kurangnya dana untuk pengembangan TBM tersebut juga menjadi hambatan tersendiri untuk TBM Panggung Inspirasi. Banyaknya faktor yang membuat TBM Panggung Inspirasi ini tidak mendapatkan dana tetap dari pemerintah. Salah satunya adalah pihak pendiri yang belum siap untuk mewakafkan tempat tersebut untuk benar-benar di kelola oleh pemerintah. Ini menjadi kendala yang cukup besar bagi sebuah TBM dalam perkembangannya, namun narasumber sendiri bersama para relawan dan juga beberapa mitra nya bisa mengatasi kekurangan dana yang di alaminya. Untuk mengatasi beberapa kekurangan dana yang sempat di alami oleh TBM Panggung Inspirasi, narasumber bekerjasama dengan MOLI, 1001 buku, Forum TBM Kabtang, dan Komunitas Pemuda Peduli (PADI). Cara ini cukup ampuh dalam mengatasi kekurangan dana sekaligus menambah relasi bagi forum TBM Panggung Inspirasi Tersebut.
Terkait dalam penggunaan media pembelajaran di TBM panggung Inspirasi Penyusun menyarankan untuk lebih terarahkan lagi dalam penggunaan media pembelajaran agar disaat pembelajaran dapat terlaksana dengan kondusif. Dengan adanya media pembelajaran yang terpenuhi pada TBM Panggung Inspirasi akan mampu juga membuat anak-anak nya dapat lebih tertarik mengikuti pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi. Di TBM Panggung Inspirasi dalam penggunaan media pembelajaran masih sangat kurang sekali dan sangat terbatas. Banyak sekali media pembelajaran yang belum terlengkapi dan terpenuhi. Seperti dalam penggunaan media dalam pembelajaran laptop dan sound sudah tersedia tetapi untuk proyektor belum tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Gustia Windy. 2013. Rancangan Pembuatan Sarana Promosi di Taman Bacaan Masyarakat Suka Maju Sejahtera Padang. Padang: UNP (Universitas Negeri Padang)
LAMPIRAN
Senin, 02 April 2018
Media Pembelajaran 2
MEDIA
DAN PEMBELAJARAN INDIVIDUAL
Disusun untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS
Disusun oleh :
Dedi Sofyan (2221160037)
Rismawati (2221160021)
Vivi Mulidia S (2221160033)
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN
AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan lancar.
Makalah ini berjudul Media dan Pembe;ajaran Individual.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Media
dan Sumber Belajar PLS. Makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik karena dukungan dan pertisipasi dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah
SWT.
2. Kedua
orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materi.
3. Dr. H. Irwan Djumena, M.Pd/Ahmad Fauzi, M.Pd
selaku Dosen Pengembangan Media dan
Sumber Belajar PLS
4. Semua
pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
penulis harapkan. Sehingga makalah ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sebagai penulis dan umumnya bagi
seluruh pembaca.
Serang, 15 Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................................... 2
BAB II ISI ..................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran............................................................................................... 3
B. Pengertian Pembelajaran Individual........................................................................................... 4
C. Model-Model Pembelajaran Individual...................................................................................... 5
D. Keuntungan dan Kelemahan
Pembelajaran Individual.............................................................. 7
E. Metode Pembelajaran Individual................................................................................................ 7
F. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual............................................... 10
BAB
III PENUTUP..................................................................................................................... 12
A. Simpulan................................................................................................................................... 12
B. Saran......................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dengan menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran yang maksimal akan mendapatkan keberhasilan pencapaian
target belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila ditunjang
oleh motivasi belajar siswa dan kreatifitas
pengajar. Pengajar yang memiliki kreatifitas tinggi akan selalu berusaha
membuat proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswanya dengan menggunakan
berbagai cara, salah satunya penggunaan media pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi kegiatan belajar, dan
dapat membawa pengaruh psikologi anak. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi mara pelajaran, sehingga menjadi target dari
penyampaian bisa tercapai secara maksimal.
Pembelajaran individual diilhami oleh teori Skinner yang dikenal
dengan Reinforcement Theory pada tahun 1954. Menurut teori ini tiap anak
memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran?
2.
Apa yang dimaksud media pembelajaran
individual?
3.
Apa saja jenis-jenis model
pembelajaran individual?
4.
Apa keuntungan dankelemahan media pembelajaran
individual?
5.
Apa saja metode media pembelajaran
individual?
6.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
tipe pengajaran indivdual?
C.
Tujuan
Tujuan dari makalah yang kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar
PLS semester IV
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Wina
Sanjaya, pembelajaran individual dan pembelajaran kelompok merupakan suatu
strategi pembelajaran. Strategi dapat didefinisikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Menurut Wina Sanjaya (2008 : 3) dari pengertian diatas
terdapat dua hal yang harus kita cermati, pertama strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua
strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut
Hamzah B. Uno (2008 : 3) Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik
yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Memperhatikan
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan rencana yang berisi tentang prosedur, langkah-langkah yang didesain
sedemikian rupa oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran
sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Definisi di
atas menjelaskan pula kepada kita bahwa pembelajaran tidak dapat dilakukan
secara sembarangan, pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan
kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil akhir yang hendak dicapai dari
penggunaan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Dengan demikian strategi apapun yang akan digunakan dalam
pembelajaran, tentunya dipakai dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
B.
Pengertian
Media Pembelajaran Individual
Pembelajaran
individual merupakan suatu strategi pembelajaran, hal ini dijelaskan oleh
Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2008 : 128) membagi strategi pembelajaran ke
dalam strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery leraning strategy
dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau
groups-individual learning strategy. Menurut Wina Sanjaya (2008:128) strategi
pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan,
kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan
individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran serta bagaimana mempelajarinya
didesain untuk belajar sendiri.
Dalam
penggunaan strategi media pembelajaran individual terdapat sisi positif dan
sisi negatifnya. Sisi positif pengunaan strategi media pembelajaran individual
sebagai berikut:
1.
Terbangunya
rasa percaya diri siswa
2.
Siswa
menjadi mandiri dalam melaksanakan pembelajaran
3.
Siswa
tidak memiliki ketergantungan pada orang lain.
Namun
di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika
siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru
dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa,
sementara enggan bertanya kepada guru, tidak membiasakan siswa bekerjasama
dalam sebuah team.
Menurut
Muhammad Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual disamping
memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya,
juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh.
“mastery learning” atau belajar tuntas. Strategi pengajaran yang menganut
konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan
individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan
mengarah kepada siswa belajar secara individual. Muhammad Ali (2000 : 99)
Menurut Sudjana,
Perbedaan-perbedaan
individu dapat dilihat dari :
1.
Perkembangan
intelektual
2.
Kemampuan
berbahasa
3.
Latar
belakang pengalaman
4.
Gaya
belajar
5.
Bakat
dan minat
6.
Kepribadian
Dalam
pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:
1.
Perbedaan
umur
2.
Perbedaan
intelegensi
3.
Perbedaan
kesanggupan dan kecepatan
4.
Perbedaan
jenis kelamin
Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru
agar berhasil dalam pemberian pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru
harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa, antara lain dengan cara:
1.
Tes
2.
Mengunjungi
rumah prang tua siswa
3.
Sosiogram
4.
Case
study
C.
Model-Model
Pembelajaran Individual
Model pembelajaran individual menawarkan solusi terhadap masalah peserta
didik yang beraneka ragam tersebut. Pembelajaran
individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri
tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian.
Pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut:
1.
Peserta
didik belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing, tidak pada kelasnya
2.
Peserta
didik belajar secara tuntas, karena peserta didik akan ujian jika mereka siap
3.
Setiap
unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas
4.
Keberhasilan
peserta didik diukur berdasarkan sistem nilai mutlak. Ia berkompetisi dengan
angka bukan dengan temannya.
Model
pembelajaran individual ini bertitik tolak dari teori humanistik yaitu
berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Perhatian utamanya pada
emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan
lingkungannya.
Model pembelajaran personal ini
meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.
Pembelajaran nondirektif, bertujuan untuk
membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi (kesadaran diri, pemahaman, dan
konsep diri)
2.
Latihan kesadaran, bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan interpersonal atau kepedulian siswa
3.
Sintetik, untuk mengembangkan kreativitas
pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif
4.
Sistem konseptual, untuk meningkatkan
kompleksitas dasar pribadi yang luwes.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 18) ada
beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan pembelajaran
individual, diantaranya adalah:
1.
Model pembelajaran pengajaran tidak
langsung (non directive teaching)
2.
Model pembelajaran pelatihan kesadaran
(awareness training)
3.
Sinektik
4.
Sistem konseptual
5.
Model pembelajaran pertemuan kelas
(clasroom meeting).
Berikut adalah model-model
pembelajaran yang lain :
1.
Distance
learning (pembelajaran jarak jauh)
2.
Resource-based
learning (pembelajaran langsung dari sumber)
3.
Computer-based
training (pelatihan berbasis komputer)
4.
Directed
private study (belajar secara privat langsung)
Model
pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan
teknik pembelajaran. 4 kelompok model pembelajaran yaitu :
1.
Model
interaksi sosial
Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru dan
siswanya.
2.
Model
pengolahan informasi
Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada siswanya
dan mengolah pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya, mana yang baik
ataupun yang kurang baik bagi siswa.
3.
Model
Personal
Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara
perorangan.
4.
Model
modifikasi tingkah laku
Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu mengganti
suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap pelajaran yang akan diajarkan.
D.
Keuntungan dan Kelemahan
Media Pembelajaran Individual
1.
Keuntungan
–keuntungan :
a. Melalui
pembelajaran siswa tidak selalu tergantung kepada guru.
b. Melatih
kemampuan komunikasi siswa dengan cara mengembangkan kemampuan mengungkapkan
ide atau gagasan.
c. Membantu
siswa untuk respek kepada orang lain.
d. Dapat
meningkatkan prestasi akademik siswa.
e. Meningkatkan
motivasi dan rangsangan untuk berfikir
2.
Kelemahan-kelemahan :
a. Pembelajaran
membatasi siswa yang berkemampuan tinggi dalam waktu belajar.
b. Dibandingkan
dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi apa yang seharusnya.
dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
c. Penilaian
yang diberikan berdasarkan hasil usaha siswa.
- Metode
Media Pembelajaran Individual
Metode pembelajaran dapat pula
diartikan sebagai suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau seorang
instruktur Sedangkan metode mengajar adalah teknik penyajian yang dilakukan
guru untuk mengajar / menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas
atau pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam
pembelajaran individual, yaitu sebagai berikut:
1. Metode
Tanya Jawab
Untuk mencipatakan
kehidupan interaksi belajar mengajar perlu guru menimbulkan metode Tanya jawab
atau dialaog, ialah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit
pemikirannya untuk bertanya selama mendengar pelajaran .
Metode Tanya jawab ialah suatu cara
penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh
anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan
mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan
menerapkan.
Penggunaan metode Tanya jawab
bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar.
Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat
ingat tentang apa yang dipelajari.
Metode Tanya jawab ini
layak dipakai bila dilakukan :
a. sebagai
pengulang pelajaran yang telah lalu
b. sebagai
selingan dalam menjelaskan pelajaran.
c. Untuk
merangsang siswa agar perhatian mereka terpusat pada masalah.
2. Metode
Tugas
Metode
tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa
dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah, dan diperpustaan ataupun
dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan.
Metode
ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara
waktu sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan dirumah, disekolah, dan
diperpustakaan. Tugas bisa merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara
individuala ataupun kelompok.
3. Metode
Latihan
Metode
latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang
baik untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk
memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Sebagai suatu metode yang diakui
banyak mempunyai kelebihan, juga tidak disangkal bahwa metode latihan mempunyai
beberapa kelemahan. Maka dari itu guru yang ingin mempergunakan metode latihan
ini kiranya tidak salah bila memahami metode ini.
4. Metode
Pembiasaan
Secara
Etimologi pembiasaan asal katanya adalah “biasa”. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia kata “biasa” adalah, lazim dan umum, dalam kaitannya dengan metode
pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah
sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir, bersikap
dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.
Pembiasaan
dinilai sangat efektif jika pada penerapannya dilakukan terhadap peserta didik
yang berusia anak-anak kecil dari usia 3 – 11 tahun, karena anak seusianya
memiliki rekaman ingatan yang sangat kuat dan kondisi kepribadiannay yang belum
matang sehingga mereka mudah terlarut dalam kebiasaan-kebiasaan yang mereka
lakukan sehari – hari. Tetapi bukan tidak mungkin bila metode pemhajaran
pembiasaan ini diterapkan pada tingkat awal remaja dan remaja.
Oleh karena itu ada syarat-syarat dalam pemakaian
metode ini yaitu:
a. Mulailah
pembiasaan sejak dini.
b. Pembiasaan
hendaknya dilakukan secara kontinu.
c. Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat.
d. Pembiasaan
yang apa mulanya hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur berubah
menjadi verbalistis.
5. Metode
Keteladanan
Metode
keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya pencapaian
keberhasilan pendidikan. Metode keteladanan juga suatu cara atau jalan yang
ditempuh seseorang dalam proses pengajaran melalui perbuatan atau tingkah laku
yang baik.
Setiap siswa diarahkan pada program
belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan belajar yang telah disiapkan
oleh guru atau guru bersama siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dan dirumuskan secara operasional. Rencana kegiatan ini berkaitan
dengan materi pelajaran yang harus dipelajari atau kegiatan yang harus
dilakukan siswa.
Teknik yang digunakan dalam
pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi,
menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa.Sedangkan pendekatan yang tepat
dalam pembelajaran individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan
masalah, dan realistik.
F.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual
Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran
individual, yaitu:
a. Staf pengaja
Staf pengajar berpengaruh dalam pengajaran individual
pada siswa,diman apengajar berfunsi sebagai pengarah dan motivator dalam proses
belajar siswa.
b. Persoalan Penjadwalan
Sistem penjadwalan dalam pengajaran sangat berpengaruh
dalam pengajaran,dimana terkadang siswa perlu diberikan kesempatan untuk
menentukan sendiri kapan,tentang apa,dan dimana ia belajar.
c. Kondisi Ruangan
Kondisi ruangan merupakan factor pendukung
dalam pengajaran,dimana kondisi ruangan perlu diperhatikan agar siswa nyaman
dalam proses belajar.
d. Tujuan Pengajaran
Tentunya tujuan pengajaran sangat diperlukan agar
proses pembelajaran terarah bagi siswa,dan demi tercapainya tujuan pengajaran
siswa harus melalui tahap-tahap yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa
tersebut.
e. Perencanaan Keller
Perencanaan Keller terdiri atas sebuah buku teks
standard an sejumlah pedoman tertulis untuk belajar yang dimana pedoman
tersebut berisi tujuan instruksional tentang unit yang dipelajari dan bertindak
sebgai penghubung antara buku teks (materi buku) dengan pertanyaan-pertanyaan.Tipe
ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih urutan (jalur) unit-unit
yang dipelajarinya dengan kata lain yaitu Bebas Terpimpin. Tipe ini memberikan
keleluasaan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan siswa dapat
meminta soal tes dari bagian administrasi bila ia sudah siap untuk menempuhnya
dan bila hasil ulangannya tidak memuaskan ia dapat mengulangnya dengan soal tes
yang ekuivalen (remedial)sampai ia boleh pindah ke unit lain.
f.
Pengajaran Mini
Pelajaran mini atau “minicourse” atau AT
(Audio Tutorial) mulai dikembangkan sekitar tahun 1961 oleh Samuel
N.Postlet hwait dalam pelajaran botani di Universitas Purdue,di Indiana,Amerika
Serikat.Tipe ini terutama dipergunakan untuk ilmu pengetahuan alam praktis seperti
geologi atau biologi.Pelajaran mini umunya berupa paket-paket kecil dengan
media banyak,yang terdiri atas petunjuk untuk belajar yang berisi tujuan
instruksional khusus,rekaman komentar(penjelasan), slaids, film, model,
kaset,dan lain-lain
Dalam pelajaran mini siswa tidak belajar
sesuai dengan kecepatannya,ia (terutama yang lemah)tidak dapat belajar
semaunya,ia harus lebih disiplin terhadap waktu yang telah diatur. Pada setiap
unit siswa belajar dibantu oleh gurunya,baik secara individual maupun kelompok;ada
diskusi.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk
memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana
kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran
memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam
memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran
individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri
tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian.
Strategi pengajaran yang menganut
konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan
individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan
mengarah kepada siswa belajar secara individual.
Pengertian
pembelajaran individual Istilah pembelajaran individual atau pembelajaran
perseorangan merupakan suatu siasat untuk mengatur kegiatan belajar mengajar
sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari
pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatanbelajar mengajar dalam
kelompok siswa yang besar.
B. Saran
Para pendidik untuk
lebih memperhatikan penggunaan media yang cocok terhadap proses pembelajaran,
sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dan juga sebagai
pendidik harus cerdas dalam menyampaikan proses pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana
Hamzah B. Uno.
2008. Model
Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Langganan:
Postingan (Atom)