Minggu, 29 September 2019

Tentang "Lelaki di Tengah Hujan"

Tentang “Lelaki di Tengah Hujan”
(Sebuah Novel karya Wenri Wanhar)


Mahakarya luar biasa yang hanya dengan sebuah buku pembaca seolah diajak berkelana menelesuri setiap perjalanan dan perjuangan di masa silam tepatnya waktu dimana setiap massa bahu-membahu menggulirkan rezim totaliter-diktator Soeharto pada tahun 1998. Bujang Parewa, tokoh utama dalam buku ini disampaikan sebagai seorang aktivis yang begitu gigih mengentaskan setiap ketidakadilan pada bumi dimana ia berpijak. Diawali kisahnya sebagai aktivis yang tertangkap atas meledaknya kasus Bom di Rumah Susun yang ia tinggali tepatnya di Jakarta Pusat. Kemudian muncul tokoh-tokoh lain seperti Eka Sulastri, Joni Trotoar sebagai rekan berpikir yang baik bagi Parewa, serta Sarah, Farida dan beberapa nama perempuan yang pembaca yakini adalah bagian daripada bunga revolusioner perjuangan Parewa dan kawan-kawannya. Buku ini bukan hanya menceritakan bagaimana perlawanan demi perlawanan dirancang dan dilaksanakan, tetapi juga membongkar habis bagaimana persahabatan dan cinta dapat menjadi seutuhnya kekuatan dalam menghadapi lini kehidupan.
Salah satu aktivis bernama Eka yang juga merupakan rekan sejawat Parewa membeberkan keadaan pada masa itu dimana ideologi moral membuat gerakan mahasiswa hanya menambal silam kebobrokan sistem dan kekuasaan, tapi tak berani memimpin perubahan itu sendiri dengan merebut kekuasaan. Akibatnya, alat-alat politik seperti partai, parlemen dan pemerintahan tetap dikuasai kelas sosial dan kelmpok politik dominan. Sementara pada saat yang bersamaan, pemahaman penderitaan dan penindasan rakyat secara teoritis hanya berasal dari kampus dan buku-buku bacaan belaka.
Sejak dulu, budaya oportunisi di kalangan aktivis sudah mendarah daging. Ditandai dengan adanya relasi antara gerakan mahasiswa dengan fraksi-fraksi elite politik. Dalam buku “Lelaki di Tengah Hujan” ini juga disampaikan kelemahan gerakan mahasiswa pada masa itu ialah soal tuntutan yang kerapkali sangat elitis tanpa propaganda luas dan tanpa memberi pendidikan politik pada rakyat.
Secara subjektif, alur cerita yang menarik sekaligus menegangkan membuat pembaca pemula dalam genre buku pergerakan harus lebih memerhatikan secara detail tiap hal yang disampaikan dalam buku ini karena ketika satu bagian saja lenyap dalam pandangan maka pembaca akan melewatkan keutuhan makna dari setiap perjuangan yang dilakukan tokoh-tokoh di dalam novel ini. Penderitaan, penyiksaan, perlawanan dan segala ketegangan yang coba diungkapkan penulis dirasa berhasil membuat pembaca ikut terbayang dan turut merasakan apa yang dialami para tokoh di masa itu. Dengan demikian, setidaknya pembaca yang dominan berasal dari generasi millenial ini dapat mengintip perjuangan para aktivis di masa silam yang rela mengesampingkan segala kehidupan pribadinya guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
Perlawanan demi perlawanan dilakukan masih dalam rangka menggulingkan rezim yang disebut-sebut sebagai rezim yang zalim tidak secara mudah dapat terlaksana. Berbagai bentuk kekecewaan rakyat ditumpkahkan dalam aksi-aksi demonstrasi yang bukan hanya dilakukan oleh para mahasiwa tetapi juga melibatkan masyarakat langsung, meskipun tidak berjalan mulus para aktivis tak pernah kehabisan akal dan semangat untuk menuntaskan perjuangan mereka. Siksaan-siksaan yang pernah dirasa dan dialami pun bukan menjadi suatu soal yang dapat menghentikan maksud dan tujuan pemuda-pemudi kebanggan bangsa.
Hingga pada puncaknya, 21 Mei 1998 Soeharto menyatakan diri untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Sebuah kabar yang telah lama dinanti khalayak luas, bayaran dari setiap tetes darah yang tumpah lewat penyiksaan, penderitaan dan penindasan yang telah lama menggandrungi masyarakat Indonesia.
Buku yang bertajuk Novel berjudul “Lelaki di Tengah Hujan” ini semacam pintu yang dapat mengantarkan para pembaca menemui sisi nasionalis yang lebih dalam lagi, untuk itu sangat jelas keberadaan buku ini tidak boleh dilewatkan khususnya bagi kalangan mahasiswa yang merupakan suara kebebasan dari seluruh rakyat karena melalui buku ini ada hal-hal yang dapat lebih dalam kita pahami dalam mencapai kejayaan tonggak perlawanan.

Regards,
Ayuni.

Senin, 23 April 2018

OBSERVASI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA DI TBM PANGGUNG INSPIRASI


LAPORAN OBSERVASI
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pengembangan Media PLS
Dosen Pengampu: Ahmad Fauzi, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok wilayah Tangerang:
 Ika Rahmawati (2221160002)
Nelvia Septia Roza (2221160003)
Zaky Aulia Amini (2221160005)
Revi Krisnawati (2221160007)
Rinda Matilda (2221160013)
Nuratikah (2221160032)
Vivi Maulidia Sofiana (2221160033)
Ayuni Shirotul J. P. Putri (2221160038)
Widya Fibrianti (2221160048)
Sely Vizriani (2221160055)
 KELAS IV - A
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Laporan ini berjudul Efektivitas Penggunaan Media di TBM Panggung Inspirasi. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media PLS. Laporan ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan pertisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
Allah SWT
Kedua orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil.
Pak Ahmad Fauzi M,Pd selaku Dosen Pengampu mata Kuliah Pengembangan Media PLS
Meli Amalia selaku narasumber dari TBM Panggung Inspirasi
Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari dalam penyusunan Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Sehingga dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi seluruh pembaca.


Serang,   April  2018            
Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I
A. Pengertian TBM1
B. Tujuan,Manfaat,Fungsi TBM1
BAB II
Penggunaan Media di TBM Panggung Inspirasi5
Peran Media di TBM Panggung Inspirasi5
Efektifitas Pengembangan Media di TBM Panggung Inspirasi6
BAB III
a. Saran7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN







BAB I
PENDAHULUAN

Pengertian TBM
TBM Menurut Sutarno NS (2008:129) Taman Baca Masyarakat adalah tempat yang sengaja dibuat pemerintah, perorangan atau swakelola dan swadaya masyarakat untuk menyediakan bahan bacaan dan menumbugkan minat baca kepada masyarakat yang berada disekitar TBM. TBM merupakan suatu tempat yang sengaja dibuat dan dikelola oleh masyarakat, perorangan, lembaga dan pemerintah untuk menumbuhkan minat baca kepada masyarakat yang ada dilingkungan taman baca tersebut, menurut sinaga, dian (sinaga, dian:2005)  perbandingan taman baca masyarakat dengan perpustakaan ditinjau dari sifatnya lebih informal dan cakupan tidak terlalu luar ketimbang perpustakaan sedangkan pepustakaan sifatnya lebih formal dan cakupannya lebih luas.
Fungsi, Tujuan dan Manfaat Taman Bacaan Masyarakat
Dalam memenuhi peranannya sebagai sumber belajar yang dapat memfasilitasi pembelajaran seumur hidup, TBM mempunyai fungsi sebagai tempat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan masyarakat, baik mengenai masalah yang langsung berhubungan dengan masalah pendidikan maupun tidak berhubungan dengan pendidikan.
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat dalam artikel (Possa: 12), fungsi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah :
sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah.
sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
 sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
 sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermanfaat.
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006: 2), fungsi taman bacaan masyarakat adalah :
Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
Sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi pembelajaran dan kegiatan akademik Iainnya.
 Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermanfaat.
Dari uraian diatas TBM menjalankan beberapa fungsi. Fungsi tersebut terdiri dari fungsi pembelajaran, hiburan dan informasi. TBM melaksanakan kegiatan pelayanannya bervariasi. Ada banyak nama yang digunakan TBM, misalnya Rumah baca, pondok baca, perahu baca, Warung baca, namun pada hakikatnya kesemua lembaga atau organisasi tersebut , melakukan fungsi yang sama dengan TBM.
Taman bacaan masyarakat tergolong dalam kategori perpustakaan umum, jadi Tujuan perpustakaan umum menurut Sulistyo-Basuki dalam buku (2006: 22) adalah
Sebagai sarana pembelajaran masyarakat
Sarana hiburan (rekreasi) dan pemanfaatan waktu secara efektif dengan memanfaatkan bahan–bahan bacaan dan merupakan sumber informasi lain sehingga warga masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan informasi baru guna meningkatkan kehidupan mereka
Sarana informasi berupa buku, multi media lain, atau bacaan lain yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
TBM Panggung Inspirasi terletak di JL. Raya Serang Km. 29,5 Kp. Cangkudu RT. 04/03 Ds. Cangkudu Kec. Balaraja  Kab. Tangerang Prov. Banten berdiri tahun 2017 nama ketua di TBM Panggung Inspirasi adalah Ari Novialdi. Memiliki visi “terciptanya masyarakat yang gemar membaca dan belajar,  membentuk karakter sejak dini, masyarakat memiliki kemampuan keterampilan, berkesenian agar masyarakat berpengetahuan cerdas dan berbudaya, berdaya saing tinggi serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.”. dan memiliki misi
Menyadarkan masyarakat akan pentingnya membaca dan belajar seumur hidup sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa;
Menyelenggarakan gerakan pemasyarakatan minat baca secara terus menerus di seluruh lapisan masyarakat;
Menyelenggarakan pelatihan keterampilan, serta;
Menjalin kerjasama dengan semua pihak
TBM Panggung Inspirasi Memiliki tujuan, yaitu :
Membangkitkan semangat dan kemauan masyarakat untuk belajar dan membaca serta menjadikan membaca sebagai budaya di masyarakat.
Mengembangkan dan meningkatkan peran Taman Bacaan Masyarakat dan seluruh unsur masyarakat dalam pengembangan minat  dan budaya gemar membaca;
Memberikan  Pelatihan dan Keterampilan sehingga masyarakat dapat memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuannya
Turut mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, manusia yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur sebagai subyek pembangunan nasional.
Menjadi sebuah wadah aspirasi bagi masyarakat untuk memfasilitasi keluhan atau ketidakpuasan dalam hal pelayanan pendidikan.
Mendukung pelaksanaan program Pemerintah Kabupaten Tangerang serta menjalin forum komunikasi serta silahturahmi masyarakat melalui kegiatan TBM Panggung Inspirasi.
Kegiatan yang dilakukan di TBM Panggung Inspirasi sebagian besar dilaksanakan di hari minggu. Kegiatannya yaitu
Deklarasi TBM Panggung Inspirasi
Peminjaman buku gratis
Bimbingan Belajar
Keaksaraan Dasar
Mendongeng
Berkreasi dengan sub tema tertentu serta melaksanakan kegiatan pada peringatan hari hari tertentu.
Latihan kosidahan.
Mengadakan pelatihan membuat kreasi dari kain flannel, kain perca, dll.
Senam
Gelar buku
Perlombaan dihari besar, seperti di hari ibu

Mitra yang sudah bergabung dengan TBM Panggung Inspirasi adalah
Para relawan
1001 buku
Forum TBM Kabupaten tangerang
Motor literasi (Moli)
Komunitas Pemuda Peduli (PADI)






















BAB II
PEMBAHASAN

Media pembelajaran di TBM
Media yang digunakan oleh TBM Panggung Inspirasi
Media pembelajaransecara umum adalah alat bantuproses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.

Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komikMedia Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnyaProjected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnyaProjected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

Media pembelajaran yang digunakan di TBM ini bermacam-macam mulai dari laptop, puzzle, sound system, buku, dan kertas origami, papan mading, papan tulis, kertas hvs kosong maupun yang sudah berisi materi pembelajaran. Media pembelajaran yang diguanakan berubah2 sesuai dengan tema pembelajaran masing-masing setiap pertemuan.

Peran media pembelajaran
Laptop
Laptop ini digunakan untuk menampilkan gambar dan video untuk menunjang pembelajaran yang berlangsung. Contoh tema pembelajaran tentang profesi yang ada di indonesia, para tutor menggunakan laptop untuk menjelaskan dan memberi gambaran tentang profesi di indonesia tersebut dengan mengarahkan laptop ke arah peserta belajar.
Sound sistem
Sound sistem digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dengan metode menari dan menyanyi. Juga membantu tutor untuk menjelaskan materi pembelajaan yang disampaikan.
puzzle,
Puzzle digunakan sebagai media hiburan jika anak-anak sudah mulai jenuh saat proses pembelajaran
Kertas origami
Kertas digunakan untuk membuat kreasi dan kerajinan tangan dengan berbagai macam bentuk dan tulisan.  Contoh pada tema cita-citaku peserta belajar menuliskan cita-citanya di origami kemudian ditempel di papan mading
Kertas Hvs
Berisi materi pembelajaran dan catatan lagu-lagu yang diberikan oleh tutor.
Buku
Buku ini disediakan untuk anak-anak membaca dan dibacakan dongeng oleh tutor setiap pembelajaran berlangsung untuk menghibur anak-anak
Papan mading
Papan mading digunakan untuk mempublikasikan hasil karya dan kreasi anak-anak baik tulisan maupun kerajinan tangan anak-anak.

Efektivitas penggunaan media pembelajaran
Penggunaaan media pembelajaran di TBM Panggung inspirasi dapat dikatakan efektif. Mengingat tujuan dari TBM itu sendiri adalah membangun karakter anak-anak dan mengajak anak-anak untuk gemar membaca melalui media pembelajaran ang digunakan di TBM tersebut.
Anak-anak yang kurang memiliki minat utuk membaca menjadi rajin dan gemar untuk membaca buku. Anak-anak juga diajarkan disiplin melalui lagu yang diajarkan oleh tutor sehingga sedikit demi sedikit anak-anak mulai meberapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam disiplin untuk mengantri.

Gambar








BAB III
PENUTUP

Saran untuk TBM Panggung Inspirasi
Taman Baca Masyarakat Panggung Inspirasi sebenarnya telah menjadi solusi terbaik untuk mengarahkan kegiatan masyarakat khususnya anak-anak ke dalam kegiatan yang lebih bermanfaat, antusiasme dari masyarakat sekitarpun tinggi namun dalam perjalanan perintisan Taman baca masyarakat yang awalnya memiliki kurang lebih 30 lebih anak yang secara rutin mengikutsertakan dirinya dalam kegiatan-kegiatan yang ada pada TBM tersebut semakin hari semakin berkurang karena seleksi alam, narasumber sendiri menyadari bahwa hal yang demikian itu juga disebabkan oleh kurangnya inovasi dan adanya kejenuhan yang dirasakan warga belajar. Kekurangan inovasi lahir dari keterbatasan yang dimiliki para relawan yang juga memiliki kesibukan diluar daripada mengurus TBM. Maka penyusun menyarankan adanya referensi dari TBM TBM yang secara usia sudah lebih dulu hadir di dunia literasi untuk dijadikan rekomendasi pada proses pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi. Selain itu, TBM Panggung Inspirasi juga bisa membuka perekrutan untuk relawan yang memiliki kemampuan di bidang lain untuk memperkaya pembelajaran dan meminimalisir kejenuhan yang sewaktu-waktu bisa dirasakan oleh warga belajar.
Selain kurangnya inovasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh relawan di TBM Panggung inspirasi, kurangnya dana untuk pengembangan TBM tersebut juga menjadi hambatan tersendiri untuk TBM Panggung Inspirasi. Banyaknya faktor yang membuat TBM Panggung Inspirasi ini tidak mendapatkan dana tetap dari pemerintah. Salah satunya adalah pihak pendiri yang belum siap untuk mewakafkan tempat tersebut untuk benar-benar di kelola oleh pemerintah. Ini menjadi kendala yang cukup besar bagi sebuah TBM dalam perkembangannya, namun narasumber sendiri bersama para relawan dan juga beberapa mitra nya bisa mengatasi kekurangan dana yang di alaminya. Untuk mengatasi beberapa kekurangan dana yang sempat di alami oleh TBM Panggung Inspirasi, narasumber bekerjasama dengan MOLI, 1001 buku, Forum TBM Kabtang, dan Komunitas Pemuda Peduli (PADI). Cara ini cukup ampuh dalam mengatasi kekurangan dana sekaligus menambah relasi bagi forum TBM Panggung Inspirasi Tersebut.
Terkait dalam penggunaan media pembelajaran di TBM panggung Inspirasi Penyusun menyarankan untuk lebih terarahkan lagi dalam penggunaan media pembelajaran agar disaat pembelajaran dapat terlaksana dengan kondusif. Dengan adanya media pembelajaran yang terpenuhi pada TBM Panggung Inspirasi akan mampu juga membuat  anak-anak nya dapat lebih tertarik mengikuti pembelajaran di TBM Panggung Inspirasi.  Di TBM Panggung Inspirasi dalam penggunaan media pembelajaran masih sangat kurang sekali dan sangat terbatas. Banyak sekali media pembelajaran yang belum terlengkapi dan terpenuhi. Seperti dalam penggunaan media dalam pembelajaran laptop dan sound sudah tersedia tetapi untuk proyektor belum tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Gustia Windy. 2013. Rancangan Pembuatan Sarana Promosi di Taman Bacaan Masyarakat Suka Maju Sejahtera Padang. Padang: UNP (Universitas Negeri Padang)

LAMPIRAN








Senin, 02 April 2018

Kilasan tentang Ayuni


Just call me up, and i'll be there!

Media Pembelajaran 2


MEDIA DAN PEMBELAJARAN INDIVIDUAL
Disusun untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS
Dosen pengampu : Dr. H. Irwan Djumena, M.Pd/Ahmad Fauzi, M.Pd




                                         



Disusun oleh :
Dedi Sofyan (2221160037)
Rismawati (2221160021)
Vivi Mulidia S (2221160033)


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN AJARAN 2018/2019




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan lancar.
Makalah ini berjudul Media dan Pembe;ajaran Individual. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS. Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan pertisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Allah SWT.
2.      Kedua orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materi.
3.      Dr. H. Irwan Djumena, M.Pd/Ahmad Fauzi, M.Pd selaku Dosen  Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS
4.      Semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Sehingga  makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sebagai penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca.

                                                                                                Serang, 15 Maret 2018                                                                                                          
Penulis







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................................... 2

BAB II ISI ..................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran............................................................................................... 3
B. Pengertian Pembelajaran Individual........................................................................................... 4
C. Model-Model Pembelajaran Individual...................................................................................... 5
D. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Individual.............................................................. 7
E. Metode Pembelajaran Individual................................................................................................ 7
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual............................................... 10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 12
A. Simpulan................................................................................................................................... 12
B. Saran......................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang 
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang maksimal akan mendapatkan keberhasilan pencapaian target belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila ditunjang oleh motivasi belajar siswa dan kreatifitas  pengajar. Pengajar yang memiliki kreatifitas tinggi akan selalu berusaha membuat proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswanya dengan menggunakan berbagai cara, salah satunya penggunaan media pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi kegiatan belajar, dan dapat membawa pengaruh psikologi anak. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi mara pelajaran, sehingga menjadi target dari penyampaian bisa tercapai secara maksimal.
Pembelajaran individual diilhami oleh teori Skinner yang dikenal dengan Reinforcement Theory pada tahun 1954. Menurut teori ini tiap anak memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.


B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud strategi pembelajaran?
2.      Apa yang dimaksud media pembelajaran individual?
3.      Apa saja jenis-jenis model pembelajaran individual?
4.      Apa keuntungan dankelemahan media pembelajaran individual?
5.      Apa saja metode media pembelajaran individual?
6.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran indivdual?

C.    Tujuan
Tujuan dari makalah yang kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar  PLS semester IV























BAB II

PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya, pembelajaran individual dan pembelajaran kelompok merupakan suatu strategi pembelajaran. Strategi dapat didefinisikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Wina Sanjaya (2008 : 3) dari pengertian diatas terdapat dua hal yang harus kita cermati, pertama strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 3) Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Memperhatikan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana yang berisi tentang prosedur, langkah-langkah yang didesain sedemikian rupa oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Definisi di atas menjelaskan pula kepada kita bahwa pembelajaran tidak dapat dilakukan secara sembarangan, pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil akhir yang hendak dicapai dari penggunaan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dengan demikian strategi apapun yang akan digunakan dalam pembelajaran, tentunya dipakai dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
B.     Pengertian Media Pembelajaran Individual
Pembelajaran individual merupakan suatu strategi pembelajaran, hal ini dijelaskan oleh Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2008 : 128) membagi strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery leraning strategy dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau groups-individual learning strategy. Menurut Wina Sanjaya (2008:128) strategi pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. 
Dalam penggunaan strategi media pembelajaran individual terdapat sisi positif dan sisi negatifnya. Sisi positif pengunaan strategi media pembelajaran individual sebagai berikut:
1.             Terbangunya rasa percaya diri siswa
2.             Siswa menjadi mandiri dalam melaksanakan pembelajaran
3.             Siswa tidak memiliki ketergantungan pada orang lain.
Namun di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa, sementara enggan bertanya kepada guru, tidak membiasakan siswa bekerjasama dalam sebuah team.
Menurut Muhammad Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual disamping memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh. “mastery learning” atau belajar tuntas. Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual. Muhammad Ali (2000 : 99) Menurut Sudjana,
Perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari :
1.             Perkembangan intelektual
2.             Kemampuan berbahasa
3.             Latar belakang pengalaman
4.             Gaya belajar
5.             Bakat dan minat
6.             Kepribadian
Dalam pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:
1.             Perbedaan umur
2.             Perbedaan intelegensi
3.             Perbedaan kesanggupan dan kecepatan
4.             Perbedaan jenis kelamin

Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru agar berhasil dalam pemberian pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa, antara lain dengan cara:
1.                   Tes
2.                   Mengunjungi rumah prang tua siswa
3.                   Sosiogram
4.                   Case study

C.    Model-Model Pembelajaran Individual
Model pembelajaran individual menawarkan solusi terhadap masalah peserta didik yang beraneka ragam tersebut. Pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian. Pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut:
1.         Peserta didik belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing, tidak pada kelasnya
2.         Peserta didik belajar secara tuntas, karena peserta didik akan ujian jika mereka siap
3.         Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas
4.         Keberhasilan peserta didik diukur berdasarkan sistem nilai mutlak. Ia berkompetisi dengan angka bukan dengan temannya.
Model pembelajaran individual ini bertitik tolak dari teori humanistik yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya.
Model pembelajaran personal ini meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.         Pembelajaran nondirektif, bertujuan untuk membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi (kesadaran diri, pemahaman, dan konsep diri)
2.         Latihan kesadaran, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal atau kepedulian siswa
3.         Sintetik, untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif
4.         Sistem konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas dasar pribadi yang luwes.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 18) ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan pembelajaran individual, diantaranya adalah:
1.         Model pembelajaran pengajaran tidak langsung (non directive teaching)
2.         Model pembelajaran pelatihan kesadaran (awareness training)
3.         Sinektik
4.         Sistem konseptual
5.         Model pembelajaran pertemuan kelas (clasroom meeting).
Berikut adalah model-model pembelajaran yang lain :
1.         Distance learning (pembelajaran jarak jauh)
2.         Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)
3.         Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)
4.         Directed private study (belajar secara privat langsung)
Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. 4 kelompok model pembelajaran yaitu :
1.         Model interaksi sosial
Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru dan siswanya.
2.         Model pengolahan informasi
Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada siswanya dan mengolah pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya, mana yang baik ataupun yang kurang baik bagi siswa.
3.         Model Personal
Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara perorangan.
4.         Model modifikasi tingkah laku
Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu mengganti suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap pelajaran yang akan diajarkan.

D.    Keuntungan dan Kelemahan Media Pembelajaran Individual

1.      Keuntungan –keuntungan :
a.       Melalui pembelajaran siswa tidak selalu tergantung kepada guru.
b.      Melatih kemampuan komunikasi siswa dengan cara mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan.
c.       Membantu siswa untuk respek kepada orang lain.
d.      Dapat meningkatkan prestasi akademik siswa.
e.       Meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk berfikir

2.      Kelemahan-kelemahan  :
a.       Pembelajaran membatasi siswa yang berkemampuan tinggi dalam waktu belajar.
b.      Dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi apa yang seharusnya. dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
c.       Penilaian yang diberikan berdasarkan hasil usaha siswa.

  1. Metode Media Pembelajaran Individual
Metode pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau seorang instruktur Sedangkan metode mengajar adalah teknik penyajian yang dilakukan guru untuk mengajar / menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas atau pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran individual, yaitu sebagai berikut:
1.      Metode Tanya Jawab
Untuk mencipatakan kehidupan interaksi belajar mengajar perlu guru menimbulkan metode Tanya jawab atau dialaog, ialah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengar pelajaran .
Metode Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan menerapkan.
Penggunaan metode Tanya jawab bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar. Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat ingat tentang apa yang dipelajari.
Metode Tanya jawab ini layak dipakai bila dilakukan :
a.       sebagai pengulang pelajaran yang telah lalu
b.      sebagai selingan dalam menjelaskan pelajaran.
c.       Untuk merangsang siswa agar perhatian mereka terpusat pada masalah.

2.      Metode Tugas
Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah, dan diperpustaan ataupun dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan dirumah, disekolah, dan diperpustakaan. Tugas bisa merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individuala ataupun kelompok.




3.      Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami metode ini.

4.      Metode Pembiasaan
Secara Etimologi pembiasaan asal katanya adalah “biasa”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “biasa” adalah, lazim dan umum, dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.
Pembiasaan dinilai sangat efektif jika pada penerapannya dilakukan terhadap peserta didik yang berusia anak-anak kecil dari usia 3 – 11 tahun, karena anak seusianya memiliki rekaman ingatan yang sangat kuat dan kondisi kepribadiannay yang belum matang sehingga mereka mudah terlarut dalam kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari – hari. Tetapi bukan tidak mungkin bila metode pemhajaran pembiasaan ini diterapkan pada tingkat awal remaja dan remaja.
Oleh karena itu ada syarat-syarat dalam pemakaian metode ini yaitu:
a.       Mulailah pembiasaan sejak dini.
b.      Pembiasaan hendaknya dilakukan secara kontinu.
c.        Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat.
d.      Pembiasaan yang apa mulanya hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur berubah menjadi verbalistis.

5.      Metode Keteladanan
Metode keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya pencapaian keberhasilan pendidikan. Metode keteladanan juga suatu cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam proses pengajaran melalui perbuatan atau tingkah laku yang baik. 
Setiap siswa diarahkan pada program belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan belajar yang telah disiapkan oleh guru atau guru bersama siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dirumuskan secara operasional. Rencana kegiatan ini berkaitan dengan materi pelajaran yang harus dipelajari atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.
Teknik yang digunakan dalam pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi, menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa.Sedangkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan masalah, dan realistik.

F.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual

Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran individual, yaitu:
a.       Staf pengaja
Staf pengajar berpengaruh dalam pengajaran individual pada siswa,diman apengajar berfunsi sebagai pengarah dan motivator dalam proses belajar siswa.
b.      Persoalan Penjadwalan
Sistem penjadwalan dalam pengajaran sangat berpengaruh dalam pengajaran,dimana terkadang siswa perlu diberikan kesempatan untuk menentukan sendiri kapan,tentang apa,dan dimana ia belajar.
c.       Kondisi Ruangan
Kondisi ruangan merupakan factor pendukung dalam pengajaran,dimana kondisi ruangan perlu diperhatikan agar siswa nyaman dalam proses belajar.
d.      Tujuan Pengajaran
Tentunya tujuan pengajaran sangat diperlukan agar proses pembelajaran terarah bagi siswa,dan demi tercapainya tujuan pengajaran siswa harus melalui tahap-tahap yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tersebut.
e.       Perencanaan Keller
Perencanaan Keller terdiri atas sebuah buku teks standard an sejumlah pedoman tertulis untuk belajar yang dimana pedoman tersebut berisi tujuan instruksional tentang unit yang dipelajari dan bertindak sebgai penghubung antara buku teks (materi buku) dengan pertanyaan-pertanyaan.Tipe ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih urutan (jalur) unit-unit yang dipelajarinya dengan kata lain yaitu Bebas Terpimpin. Tipe ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan siswa dapat meminta soal tes dari bagian administrasi bila ia sudah siap untuk menempuhnya dan bila hasil ulangannya tidak memuaskan ia dapat mengulangnya dengan soal tes yang ekuivalen (remedial)sampai ia boleh pindah ke unit lain.
f.        Pengajaran Mini
Pelajaran mini atau “minicourse” atau AT (Audio Tutorial) mulai dikembangkan sekitar tahun 1961 oleh Samuel N.Postlet hwait dalam pelajaran botani di Universitas Purdue,di Indiana,Amerika Serikat.Tipe ini terutama dipergunakan untuk ilmu pengetahuan alam praktis seperti geologi atau biologi.Pelajaran mini umunya berupa paket-paket kecil dengan media banyak,yang terdiri atas petunjuk untuk belajar yang berisi tujuan instruksional khusus,rekaman komentar(penjelasan), slaids, film, model, kaset,dan lain-lain
Dalam pelajaran mini siswa tidak belajar sesuai dengan kecepatannya,ia (terutama yang lemah)tidak dapat belajar semaunya,ia harus lebih disiplin terhadap waktu yang telah diatur. Pada setiap unit siswa belajar dibantu oleh gurunya,baik secara individual maupun kelompok;ada diskusi.











BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian. Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual.
Pengertian pembelajaran individual Istilah pembelajaran individual atau pembelajaran perseorangan merupakan suatu siasat untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatanbelajar mengajar dalam kelompok siswa yang besar.

B.     Saran
Para pendidik untuk lebih memperhatikan penggunaan media yang cocok terhadap proses pembelajaran, sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dan juga sebagai pendidik harus cerdas dalam menyampaikan proses pembelajaran.






























DAFTAR PUSTAKA

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Hamzah B. Uno. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.