Jumat, 14 November 2014

Boleh aku sebut ini 'kita' ?

Selamat malam. ini malam yang dingin bukan? bersama dinginnya semilir angin yang menembus pori-pori kulit tangan kita masing-masing mendekap. menghangatkan satu sama lain. sepertinya musim hujan sudah mulai tiba. sudah siapkah kita untuk menjadi kaku kedinginan? di tempat yang berbeda, kita masih saling menggenggam. meskipun itu hanya dengan sebatas doa yang sengaja terselipkan suatu nama.

Akankah hari-hari esok selalu seperti ini. menyisakan senyum-senyum masam di ujung bibir saat mengingat kejadian yang baru saja kita lewati, mengingat kecerobohan yang sengaja kita tertawakan tadi. begitu lepas. namun melekat. pada jiwa yang baru saja terikat. pada janji yang baru saja terucap. dimana kita akan saling menjaga satu sama lain.


padahal kita pun sama-sama mengerti. seseorang memiliki satu sisi untuk bisa tetap meyendiri. bahkan tak sadar merasa sepi diantara keramaian. beberapa hal dianggap mampu menjadi penyebab sepi tersebut. sepi bukan berarti benar-benar sendiri. terkadang waktu tersebut sangat dinanti, namun terkadang juga sangat dibenci. tidak semua hal beralasan. maka itu kita ada..

sudahkah kita sama-sama mengucap syukur. atas pertemuan yang mungkin sebelumnya tak pernah kita inginkan. namun nyatanya kini menjadi sangat berarti untuk dikisahkan. mari selalu sepakat untuk percaya, memaafkan tanpa harus diminta, membiasakan untuk paham bahwa sebenarnya semua adalah canda. yang siap mengisi hari-hari indah kelak, dengan keriangan, serta kerenyahan tawa serenyah makaroni DCT.. \m/