Senin, 29 Januari 2018

Save Me from My Self.

Setiap hal yang kita jalani dalam kehidupan ini memang sudah pasti merupakan ketetapan Allah. Tetapi untuk beberapa hal, Allah memberi kita kebebasan untuk memilih - tentu dengan konsekuensi yang pasti turut serta atas apa-apa yang telah menjadi pilihan kita.

Tetapi bukankah kadangkala pilihan itu memiliki konsekuensi yang mau tidak mau dan suka tidak suka kerapkali menggoyahkan diri untuk kemudian melahirkan pertanyaan:

"Apakah benar jalan yang kupilih ini?"

Lalu seperti ada keributan atas diri sendiri, menimbang-nimbang beragam kemungkinan, bermain-main dengan bermacam spekulasi yang akhirnya cukup untuk membuat kita merasa tidak baik-baik saja. Dari sanalah mulai muncul kegelisahan hati, perasaan yang bisa membuat makan tak selera bahkan tidur tak jadi tak nyenyak lagi.

Pernahkan kamu merasa demikian?

Segalanya terasa menjadi plintat-plintut, kira-kira begitulah saya sering menamakannya. Begini salah, begitu salah. Ruwet sekali.

Hilir mudik mencari teman untuk berbagi cerita, tak jarang hanya mendapat respon "oh begitu ya.." hahaha tapi setidaknya cukup melegakan untuk sementara waktu. Tunggu dulu, sementara? Lalu apa besok kita tidak apa jika harus merasakan yang demikian lagi? Ah, tidak mau!

Maka sampailah pada titik dimana rasanya sudah begitu letih, bukan menyerah tetapi sudah tidak tau lagi mesti bagaimana. Tetiba saja ada sesuatu yang seringkali kita lupa, bahwa Allah senantiasa bersama kita - sesering apapun kita menomorduakannya. Allah selalu menyertai hamba-Nya, bahkan dalam keadaan gelap gulita, dalam ribuan situasi yang mengundang air mata serta menyesakkan dada.

Allah-lah sebaik-baiknya penolong.

Allah yakin kita pasti mampu melewatinya.

Jangan takut,
Allah selalu bersama kita.

Saat itu pula kita harus mulai tegas pada diri sendiri,
Tidak perlu lagi tenggelam dalam kebingungan yang dibangun sendiri.
Istikhorohlah,
Allah pasti selalu menyertai kita semua.

Serta jangan sampai melupa,
Ada ridho orang tua yang akan membawa kita turut mendapat ridho-Nya.
Ketika kita merasa begitu hina, bahkan tidak berguna, bersabarlah, bangkitlah, yakinlah Allah telah menyiapkan sesuatu yang bisa saja menghantarkan kita kelak ke Syurga-Nya.

Aamiin aamiin ya Rabbal 'Alamin.


(Ditulis untuk menasihati diri sendiri)
::
Tol Cikupa
06.42
30118