Senin, 02 April 2018

Media Pembelajaran 2


MEDIA DAN PEMBELAJARAN INDIVIDUAL
Disusun untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS
Dosen pengampu : Dr. H. Irwan Djumena, M.Pd/Ahmad Fauzi, M.Pd




                                         



Disusun oleh :
Dedi Sofyan (2221160037)
Rismawati (2221160021)
Vivi Mulidia S (2221160033)


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN AJARAN 2018/2019




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan lancar.
Makalah ini berjudul Media dan Pembe;ajaran Individual. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS. Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan pertisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Allah SWT.
2.      Kedua orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materi.
3.      Dr. H. Irwan Djumena, M.Pd/Ahmad Fauzi, M.Pd selaku Dosen  Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS
4.      Semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Sehingga  makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sebagai penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca.

                                                                                                Serang, 15 Maret 2018                                                                                                          
Penulis







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................................... 2

BAB II ISI ..................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran............................................................................................... 3
B. Pengertian Pembelajaran Individual........................................................................................... 4
C. Model-Model Pembelajaran Individual...................................................................................... 5
D. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Individual.............................................................. 7
E. Metode Pembelajaran Individual................................................................................................ 7
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual............................................... 10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 12
A. Simpulan................................................................................................................................... 12
B. Saran......................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang 
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang maksimal akan mendapatkan keberhasilan pencapaian target belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila ditunjang oleh motivasi belajar siswa dan kreatifitas  pengajar. Pengajar yang memiliki kreatifitas tinggi akan selalu berusaha membuat proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswanya dengan menggunakan berbagai cara, salah satunya penggunaan media pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi kegiatan belajar, dan dapat membawa pengaruh psikologi anak. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi mara pelajaran, sehingga menjadi target dari penyampaian bisa tercapai secara maksimal.
Pembelajaran individual diilhami oleh teori Skinner yang dikenal dengan Reinforcement Theory pada tahun 1954. Menurut teori ini tiap anak memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.


B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud strategi pembelajaran?
2.      Apa yang dimaksud media pembelajaran individual?
3.      Apa saja jenis-jenis model pembelajaran individual?
4.      Apa keuntungan dankelemahan media pembelajaran individual?
5.      Apa saja metode media pembelajaran individual?
6.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran indivdual?

C.    Tujuan
Tujuan dari makalah yang kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar  PLS semester IV























BAB II

PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya, pembelajaran individual dan pembelajaran kelompok merupakan suatu strategi pembelajaran. Strategi dapat didefinisikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Wina Sanjaya (2008 : 3) dari pengertian diatas terdapat dua hal yang harus kita cermati, pertama strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 3) Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Memperhatikan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana yang berisi tentang prosedur, langkah-langkah yang didesain sedemikian rupa oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Definisi di atas menjelaskan pula kepada kita bahwa pembelajaran tidak dapat dilakukan secara sembarangan, pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil akhir yang hendak dicapai dari penggunaan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dengan demikian strategi apapun yang akan digunakan dalam pembelajaran, tentunya dipakai dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
B.     Pengertian Media Pembelajaran Individual
Pembelajaran individual merupakan suatu strategi pembelajaran, hal ini dijelaskan oleh Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2008 : 128) membagi strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery leraning strategy dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau groups-individual learning strategy. Menurut Wina Sanjaya (2008:128) strategi pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. 
Dalam penggunaan strategi media pembelajaran individual terdapat sisi positif dan sisi negatifnya. Sisi positif pengunaan strategi media pembelajaran individual sebagai berikut:
1.             Terbangunya rasa percaya diri siswa
2.             Siswa menjadi mandiri dalam melaksanakan pembelajaran
3.             Siswa tidak memiliki ketergantungan pada orang lain.
Namun di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa, sementara enggan bertanya kepada guru, tidak membiasakan siswa bekerjasama dalam sebuah team.
Menurut Muhammad Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual disamping memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh. “mastery learning” atau belajar tuntas. Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual. Muhammad Ali (2000 : 99) Menurut Sudjana,
Perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari :
1.             Perkembangan intelektual
2.             Kemampuan berbahasa
3.             Latar belakang pengalaman
4.             Gaya belajar
5.             Bakat dan minat
6.             Kepribadian
Dalam pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:
1.             Perbedaan umur
2.             Perbedaan intelegensi
3.             Perbedaan kesanggupan dan kecepatan
4.             Perbedaan jenis kelamin

Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru agar berhasil dalam pemberian pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa, antara lain dengan cara:
1.                   Tes
2.                   Mengunjungi rumah prang tua siswa
3.                   Sosiogram
4.                   Case study

C.    Model-Model Pembelajaran Individual
Model pembelajaran individual menawarkan solusi terhadap masalah peserta didik yang beraneka ragam tersebut. Pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian. Pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut:
1.         Peserta didik belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing, tidak pada kelasnya
2.         Peserta didik belajar secara tuntas, karena peserta didik akan ujian jika mereka siap
3.         Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas
4.         Keberhasilan peserta didik diukur berdasarkan sistem nilai mutlak. Ia berkompetisi dengan angka bukan dengan temannya.
Model pembelajaran individual ini bertitik tolak dari teori humanistik yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya.
Model pembelajaran personal ini meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.         Pembelajaran nondirektif, bertujuan untuk membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi (kesadaran diri, pemahaman, dan konsep diri)
2.         Latihan kesadaran, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal atau kepedulian siswa
3.         Sintetik, untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif
4.         Sistem konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas dasar pribadi yang luwes.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 18) ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan pembelajaran individual, diantaranya adalah:
1.         Model pembelajaran pengajaran tidak langsung (non directive teaching)
2.         Model pembelajaran pelatihan kesadaran (awareness training)
3.         Sinektik
4.         Sistem konseptual
5.         Model pembelajaran pertemuan kelas (clasroom meeting).
Berikut adalah model-model pembelajaran yang lain :
1.         Distance learning (pembelajaran jarak jauh)
2.         Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)
3.         Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)
4.         Directed private study (belajar secara privat langsung)
Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. 4 kelompok model pembelajaran yaitu :
1.         Model interaksi sosial
Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru dan siswanya.
2.         Model pengolahan informasi
Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada siswanya dan mengolah pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya, mana yang baik ataupun yang kurang baik bagi siswa.
3.         Model Personal
Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara perorangan.
4.         Model modifikasi tingkah laku
Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu mengganti suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap pelajaran yang akan diajarkan.

D.    Keuntungan dan Kelemahan Media Pembelajaran Individual

1.      Keuntungan –keuntungan :
a.       Melalui pembelajaran siswa tidak selalu tergantung kepada guru.
b.      Melatih kemampuan komunikasi siswa dengan cara mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan.
c.       Membantu siswa untuk respek kepada orang lain.
d.      Dapat meningkatkan prestasi akademik siswa.
e.       Meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk berfikir

2.      Kelemahan-kelemahan  :
a.       Pembelajaran membatasi siswa yang berkemampuan tinggi dalam waktu belajar.
b.      Dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi apa yang seharusnya. dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
c.       Penilaian yang diberikan berdasarkan hasil usaha siswa.

  1. Metode Media Pembelajaran Individual
Metode pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau seorang instruktur Sedangkan metode mengajar adalah teknik penyajian yang dilakukan guru untuk mengajar / menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas atau pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran individual, yaitu sebagai berikut:
1.      Metode Tanya Jawab
Untuk mencipatakan kehidupan interaksi belajar mengajar perlu guru menimbulkan metode Tanya jawab atau dialaog, ialah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengar pelajaran .
Metode Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan menerapkan.
Penggunaan metode Tanya jawab bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar. Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat ingat tentang apa yang dipelajari.
Metode Tanya jawab ini layak dipakai bila dilakukan :
a.       sebagai pengulang pelajaran yang telah lalu
b.      sebagai selingan dalam menjelaskan pelajaran.
c.       Untuk merangsang siswa agar perhatian mereka terpusat pada masalah.

2.      Metode Tugas
Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah, dan diperpustaan ataupun dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan dirumah, disekolah, dan diperpustakaan. Tugas bisa merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individuala ataupun kelompok.




3.      Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami metode ini.

4.      Metode Pembiasaan
Secara Etimologi pembiasaan asal katanya adalah “biasa”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “biasa” adalah, lazim dan umum, dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.
Pembiasaan dinilai sangat efektif jika pada penerapannya dilakukan terhadap peserta didik yang berusia anak-anak kecil dari usia 3 – 11 tahun, karena anak seusianya memiliki rekaman ingatan yang sangat kuat dan kondisi kepribadiannay yang belum matang sehingga mereka mudah terlarut dalam kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari – hari. Tetapi bukan tidak mungkin bila metode pemhajaran pembiasaan ini diterapkan pada tingkat awal remaja dan remaja.
Oleh karena itu ada syarat-syarat dalam pemakaian metode ini yaitu:
a.       Mulailah pembiasaan sejak dini.
b.      Pembiasaan hendaknya dilakukan secara kontinu.
c.        Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat.
d.      Pembiasaan yang apa mulanya hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur berubah menjadi verbalistis.

5.      Metode Keteladanan
Metode keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya pencapaian keberhasilan pendidikan. Metode keteladanan juga suatu cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam proses pengajaran melalui perbuatan atau tingkah laku yang baik. 
Setiap siswa diarahkan pada program belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan belajar yang telah disiapkan oleh guru atau guru bersama siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dirumuskan secara operasional. Rencana kegiatan ini berkaitan dengan materi pelajaran yang harus dipelajari atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.
Teknik yang digunakan dalam pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi, menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa.Sedangkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan masalah, dan realistik.

F.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual

Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran individual, yaitu:
a.       Staf pengaja
Staf pengajar berpengaruh dalam pengajaran individual pada siswa,diman apengajar berfunsi sebagai pengarah dan motivator dalam proses belajar siswa.
b.      Persoalan Penjadwalan
Sistem penjadwalan dalam pengajaran sangat berpengaruh dalam pengajaran,dimana terkadang siswa perlu diberikan kesempatan untuk menentukan sendiri kapan,tentang apa,dan dimana ia belajar.
c.       Kondisi Ruangan
Kondisi ruangan merupakan factor pendukung dalam pengajaran,dimana kondisi ruangan perlu diperhatikan agar siswa nyaman dalam proses belajar.
d.      Tujuan Pengajaran
Tentunya tujuan pengajaran sangat diperlukan agar proses pembelajaran terarah bagi siswa,dan demi tercapainya tujuan pengajaran siswa harus melalui tahap-tahap yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tersebut.
e.       Perencanaan Keller
Perencanaan Keller terdiri atas sebuah buku teks standard an sejumlah pedoman tertulis untuk belajar yang dimana pedoman tersebut berisi tujuan instruksional tentang unit yang dipelajari dan bertindak sebgai penghubung antara buku teks (materi buku) dengan pertanyaan-pertanyaan.Tipe ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih urutan (jalur) unit-unit yang dipelajarinya dengan kata lain yaitu Bebas Terpimpin. Tipe ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan siswa dapat meminta soal tes dari bagian administrasi bila ia sudah siap untuk menempuhnya dan bila hasil ulangannya tidak memuaskan ia dapat mengulangnya dengan soal tes yang ekuivalen (remedial)sampai ia boleh pindah ke unit lain.
f.        Pengajaran Mini
Pelajaran mini atau “minicourse” atau AT (Audio Tutorial) mulai dikembangkan sekitar tahun 1961 oleh Samuel N.Postlet hwait dalam pelajaran botani di Universitas Purdue,di Indiana,Amerika Serikat.Tipe ini terutama dipergunakan untuk ilmu pengetahuan alam praktis seperti geologi atau biologi.Pelajaran mini umunya berupa paket-paket kecil dengan media banyak,yang terdiri atas petunjuk untuk belajar yang berisi tujuan instruksional khusus,rekaman komentar(penjelasan), slaids, film, model, kaset,dan lain-lain
Dalam pelajaran mini siswa tidak belajar sesuai dengan kecepatannya,ia (terutama yang lemah)tidak dapat belajar semaunya,ia harus lebih disiplin terhadap waktu yang telah diatur. Pada setiap unit siswa belajar dibantu oleh gurunya,baik secara individual maupun kelompok;ada diskusi.











BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian. Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual.
Pengertian pembelajaran individual Istilah pembelajaran individual atau pembelajaran perseorangan merupakan suatu siasat untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatanbelajar mengajar dalam kelompok siswa yang besar.

B.     Saran
Para pendidik untuk lebih memperhatikan penggunaan media yang cocok terhadap proses pembelajaran, sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dan juga sebagai pendidik harus cerdas dalam menyampaikan proses pembelajaran.






























DAFTAR PUSTAKA

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Hamzah B. Uno. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar